5 menit bersama bidadariku
Buah mangga
berdaun empat,
Dari milis tetangga,
semoga bermanfaat.
Nana Sudiana
nana.sudiana@pkpu.or.id
------------------------------------------------
Mau nikah? ntar dulu, siapa calonnya? cantik gak? gantengnya seperti siapa? udah kerja belum? anaknya orang kaya ya? tinggi badannya setara gak? bodinya gimana? umurnya sudah tua ya? sudah sarjana?
Sahabat pertanyaan-pertanyaan yang sangat fisikal dan duniawi sekali ini sering menghantui para gadis dan pemuda masuk ke jenjang pernikahan yang sangat dianjurkan untuk disegerakan pelaksanaannya ketika nafsu sudah bergolak tak terkendali.
Mereka lebih senang melampiaskan nafsunya dengan permainan-permainan yang dibuat oleh Setan yang sekilas begitu indahnya namun akan berujung kepada kehinaan dan kesengsaraan yang berlarut-larut dalam hidupnya. Dan jadilah ia Pengikut Setan yang sebenar-benarnya, na'udzubillahi min dzalik.
Jarang sekali para gadis atau pemuda atau bahkan orang tua yang mempertanyakan kepada calon pasangan, bagaimana baca Qur'annya? Sholat 5 waktunya tepat waktu? suka Sholat lail? suka Puasa Sunnah? Akhlahnya bagaimana? Belajar Agamanya dimana?
Cobalah kita fikir dan renungkan firman Allah berikut ini :"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KURNIA-NYA.
Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya." (An-Nuur 24:32-33)
Ingat Sahabat, Nikah dan menikahkan bukan urusan personal belaka tetapi merupakan kewajiban sosial, ketika kita melihat anak kita, saudara kita, orang-orang disekitar kita sudah waktunya menikah tetapi masih ragu bahkan takut menikah atau kesulitan mencari jodohnya, maka kewajiban kita membantu memudahkannya sesuai kemampuan kita.
Namanya Aini. begitu saya biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah saya miliki, yang pernah saya temui dan alhamdulillah Allah pertemukan saya dengannya.Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia 37 tahun.
Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa saya ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa dalam meretas jalan dakwah.
Seorang Penggerak dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki prasangka baik yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah saya terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.
Ketika beberapa gadis lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang pernikahan, maka Aini, Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran. Beberapa kali saya berikhtiar membantunya menemukan pemuda shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang pemuda begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang pemuda mengundurkan diri, Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa pemuda sekarang seperti ini?
Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.
Hingga, akhirnya seorang pemuda shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah. .jazakillah saya sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah ".
Alhamdulillah, Allah mudahkan proses ta'arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal pemuda shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 8 tahun lebih muda dari usianya.Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang pemuda menyelesaikan studi di negeri Mesir.
Namun, Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai Aini mengisi sebuah kajian, motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.
Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga Aini juga sang pemuda pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Ya Rabb...sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah.
Hingga kemudian sang pemuda pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga Aini." Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Agamanya ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah.. ."Permintaan yang membuat kami semua tertegun.
Yakinkah dia dengan keputusannya ?Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang pemuda.Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga Aini. Dan baru kali itulah saya melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.
Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu, orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat...pernikahan yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.
Tepat setelah ijab kabul terucap...sang pemuda pun mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini. Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong Ikhlaskan saya....."
Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.Sang Pemuda telah menjemput seorang bidadari... sebuah karunia indah dan janji yang telah Allah berikan padanya...Dan sang pemuda pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya.. ." ..SAYA TELAH MENIKAHI SEORANG BIDADARI.. NIKMAT MANA LAGI YANG HARUS SAYA DUSTAKAN..."Begitulah sang pemuda shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...Ya Rabb. Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan... Selamat jalan adikku sayang ... engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang pemuda pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para pemuda shalih yang berkhidmat di jalan dakwah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada....
"Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya.... Semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya...amiin"
Wasiat Rasulullah Saw. kepada calon istri dan keluarganya:
"Apabila datang kepada kalian seorang peminang yang kalian senangi agamanya dan akhlaknya maka cepat-cepatlah dikawinkan. Kalau kalian tidak melakukannya maka akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar."
"Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang mempunyai agama, niscaya kamu beruntung." [HR. Bukhari dan Muslim].
"Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi." [HR. Bukhari dan Muslim].
"Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau melihatnya, dia menggembirakan. Apabila engkau perintah dia mentaatimu, dan ia senantiasa memelihara dirinya dan hartamu di belakangmu." [HR. at-Tabroni dari Abdullah bin Salam].
"Hendaknya tiap-tiap orang berusaha memiliki hati yang bersyukur dan lidah yang berdzikir dan memiliki istri yang membantu dan mendorong dalam masalah akhirat." [Ar-Rokhawi dari hadits Abu Hurayrah].
"Dunia semuanya adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita sholehah." [HR. Muslim].
TERNYATA SALAH SATU KUNCI SUKSES ADALAH PUNYA ISTRI SHALIHAH.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
------------------------------------
berdaun empat,
Dari milis tetangga,
semoga bermanfaat.
Nana Sudiana
nana.sudiana@pkpu.or.id
------------------------------------------------
Mau nikah? ntar dulu, siapa calonnya? cantik gak? gantengnya seperti siapa? udah kerja belum? anaknya orang kaya ya? tinggi badannya setara gak? bodinya gimana? umurnya sudah tua ya? sudah sarjana?
Sahabat pertanyaan-pertanyaan yang sangat fisikal dan duniawi sekali ini sering menghantui para gadis dan pemuda masuk ke jenjang pernikahan yang sangat dianjurkan untuk disegerakan pelaksanaannya ketika nafsu sudah bergolak tak terkendali.
Mereka lebih senang melampiaskan nafsunya dengan permainan-permainan yang dibuat oleh Setan yang sekilas begitu indahnya namun akan berujung kepada kehinaan dan kesengsaraan yang berlarut-larut dalam hidupnya. Dan jadilah ia Pengikut Setan yang sebenar-benarnya, na'udzubillahi min dzalik.
Jarang sekali para gadis atau pemuda atau bahkan orang tua yang mempertanyakan kepada calon pasangan, bagaimana baca Qur'annya? Sholat 5 waktunya tepat waktu? suka Sholat lail? suka Puasa Sunnah? Akhlahnya bagaimana? Belajar Agamanya dimana?
Cobalah kita fikir dan renungkan firman Allah berikut ini :"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KURNIA-NYA.
Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya." (An-Nuur 24:32-33)
Ingat Sahabat, Nikah dan menikahkan bukan urusan personal belaka tetapi merupakan kewajiban sosial, ketika kita melihat anak kita, saudara kita, orang-orang disekitar kita sudah waktunya menikah tetapi masih ragu bahkan takut menikah atau kesulitan mencari jodohnya, maka kewajiban kita membantu memudahkannya sesuai kemampuan kita.
Namanya Aini. begitu saya biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah saya miliki, yang pernah saya temui dan alhamdulillah Allah pertemukan saya dengannya.Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia 37 tahun.
Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa saya ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa dalam meretas jalan dakwah.
Seorang Penggerak dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki prasangka baik yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah saya terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.
Ketika beberapa gadis lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang pernikahan, maka Aini, Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran. Beberapa kali saya berikhtiar membantunya menemukan pemuda shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang pemuda begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang pemuda mengundurkan diri, Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa pemuda sekarang seperti ini?
Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.
Hingga, akhirnya seorang pemuda shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah. .jazakillah saya sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah ".
Alhamdulillah, Allah mudahkan proses ta'arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal pemuda shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 8 tahun lebih muda dari usianya.Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang pemuda menyelesaikan studi di negeri Mesir.
Namun, Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai Aini mengisi sebuah kajian, motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.
Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga Aini juga sang pemuda pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Ya Rabb...sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah.
Hingga kemudian sang pemuda pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga Aini." Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Agamanya ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah.. ."Permintaan yang membuat kami semua tertegun.
Yakinkah dia dengan keputusannya ?Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang pemuda.Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga Aini. Dan baru kali itulah saya melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.
Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu, orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat...pernikahan yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.
Tepat setelah ijab kabul terucap...sang pemuda pun mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini. Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong Ikhlaskan saya....."
Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.Sang Pemuda telah menjemput seorang bidadari... sebuah karunia indah dan janji yang telah Allah berikan padanya...Dan sang pemuda pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya.. ." ..SAYA TELAH MENIKAHI SEORANG BIDADARI.. NIKMAT MANA LAGI YANG HARUS SAYA DUSTAKAN..."Begitulah sang pemuda shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...Ya Rabb. Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan... Selamat jalan adikku sayang ... engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang pemuda pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para pemuda shalih yang berkhidmat di jalan dakwah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada....
"Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya.... Semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya...amiin"
Wasiat Rasulullah Saw. kepada calon istri dan keluarganya:
"Apabila datang kepada kalian seorang peminang yang kalian senangi agamanya dan akhlaknya maka cepat-cepatlah dikawinkan. Kalau kalian tidak melakukannya maka akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar."
"Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang mempunyai agama, niscaya kamu beruntung." [HR. Bukhari dan Muslim].
"Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi." [HR. Bukhari dan Muslim].
"Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau melihatnya, dia menggembirakan. Apabila engkau perintah dia mentaatimu, dan ia senantiasa memelihara dirinya dan hartamu di belakangmu." [HR. at-Tabroni dari Abdullah bin Salam].
"Hendaknya tiap-tiap orang berusaha memiliki hati yang bersyukur dan lidah yang berdzikir dan memiliki istri yang membantu dan mendorong dalam masalah akhirat." [Ar-Rokhawi dari hadits Abu Hurayrah].
"Dunia semuanya adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita sholehah." [HR. Muslim].
TERNYATA SALAH SATU KUNCI SUKSES ADALAH PUNYA ISTRI SHALIHAH.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
------------------------------------
Agregasi Blog ADK UMY
-
Bang Wiwid Nyasar di Gunung Tanggamus (1996) - Cerita ini pernah gue baca waktu gue masih SMP. Jadi, ortu gue kan langganan koran lokal Lampung. Waktu itu yang ngetren adalah Harian Lampung Post. Di hal...1 year ago
-
The Organized Mind Book Summary And Top 10 Essential Ideas - The Organized Mind Book Summary – “The Organized Mind: Thinking Straight in the Age of1 year ago
-
INFOGRAFIS FENOMENA GEMPA&TSUNAMI PALU-DONGGALA - Referensi: [1] Gomez, et al. The 1996 Earthquakes in Sulawesi, Indonesia. Bulletin of the Seismological Society of America, 90, 3, pp. 739–...5 years ago
-
Facebook Syndication Error - This feed URL is no longer valid. Visit this page to find the new URL, if you have access: ...7 years ago
-
Abi ngasih kado doa ya … :) - 5 Desember 2010, dan hari ini 5 Desember 2011, Alhamdulillah, usia pernikahan kita sudah satu tahun sayangku… Sebelumnya maafkan abi yang baru “nyempetin” ...12 years ago
-
Tsunami Jepang & Dilema Rencana Bantuan NGO Indonesia - Musibah besar di dunia kembali terjadi, kali ini giliran Jepang. Gempa berkekuatan 8,9 skala richter yang disusul tsunami di sejumlah propinsi di Jepang,...13 years ago
-
Hati-Hati dengan Ketidakpuasan Yang Kita Miliki - Dalam perjalanan kehidupan, tidak semua hari-hari yang kita jalani terasa indah. Dari sejumlah kejadian atau peristiwa, tentu saja ada juga yang tidak memu...13 years ago
-
Doa Untuk GAZA - Segala puji bagi ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa, Yang Maha Menguasai Segala-galanya dan Tiada Tandinganny...13 years ago
-
:: Berita-Penduduk Muslim Makassar Punya Potensi Zakat - desc melalui:: Berita-Penduduk Muslim Makassar Punya Potensi Zakat.14 years ago
-
Hackervocade atau Advohacker?? - Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Dua kata itu sering sekali kupasang di yahoo Messanger-ku ketika online, ada apakah gerangan?? hehehe.. Tepat ...15 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Modified by akashiroo_isurama (c) 2010
Not Copyrighted (C) 2011. Powered by Blogger.
Milist ADK
- milist (12)
Blog Archive
-
▼
2011
(10)
-
▼
March
(10)
- Ibadah Adalah Kimaksnya Cinta M. Syabli ZA. “Nama...
- Qodarolloh -Dompet Saya- Rama Rizana Bismillahir...
- Ini Tentang Sebuah “Keyakinan” Ario Muhammad Bism...
- Tantangan Hidup Kita
- 5 menit bersama bidadariku
- Malam, Hutan dan Rembulan
- MENGHITUNG PELUANG & RESIKO
- Pemimpin dan Murobbi Sejati
- Hijrah M. Syabli ZA If you want something you’ve ...
- Ini Adalah Urusan Hati Ario Muhammad Bismillah… I...
-
▼
March
(10)
Tulisan Mungki Rahadian
- mr_rahadian (1)
Tulisan Nana Sudiana
nsudiana
(10)